Dianggap Menyimpang, Pesantren Sukorejo Situbondo Mufaroqoh dari PBNU

Dianggap Menyimpang, Pesantren Sukorejo Situbondo Mufaroqoh dari PBNU Maklumat Mufaroqoh yang ditandatangani langsung oleh pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KH Ahmad Azaim Ibrahimy. foto: BANGSAONLINE

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo yang kini diasuh KH Ahmad Azaim Ibrahimy akhirnya menyatakan Mufaroqoh (memisahkan diri) dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang.

Maklumat mufaroqoh itu dibacakan di depan para kiai yang hadir dalan acara Napak Tilas pendirian NU di Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur, Senin (21/9/2015). "Setelah mengamati dengan seksama melalui pengkajian secara lahiriah dan batiniah serta bertawassul kepada para ulama pendiri NU, kami melihat adanya penyimpangan tata cara Muktamar ke-33 NU di alun-alun Jombang, 1-5 Agustus 2015 yang kemudian menghadilkan keputusan dan langkah-langkah yang menyimpang pula," tegas Kiai Azaim Ibrahimy, cucu KHR As'ad Syamsul Arifin.

Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan

Menurut dia, keluarga besar pondok pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo (tempat diputuskannya kembali ke khitah 26) tidak ikut bertanggungjawab atas semua proses dan hasil Muktamar NU di alun-alun Jombang baik kepada umat nahdliyin maupun kepada Allah SWT. "Oleh karenanya kami menyatakan Mufaroqoh (melepaskan diri dari tanggungjawab) dan tidak ada kait mengkait antara kami dan PBNU hadil Muktamar ke33 NU di alun-alun Jombang," katanya.

"Kami menyerukan kepada para ulama dan warga nahdliyin agar tetap teguh mempertahankan dan menjalankan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah serta mempertahankannya dari serangan aqidah dan ideologi lain," imbuh Kiai Azaim Ibrahimy.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa maklumat mufaroqoh ini dilakakukan pesantren Salafiyah Syafiiyah. Jadi tidak atas nama siapapun kecuali keluarga besar pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo yang diasuhnya. "Maklumat mufaroqoh ini kami buat dan telah sesuai amanah Hadratussyaikh KHR Syamsul Arifin setelah kami ziarah ke makamnya," katanya. (tim)

Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO